Beranda | Artikel
Islam dan Perangai-Perangainya
Selasa, 20 September 2022

Bersama Pemateri :
Ustadz Abu Yahya Badrusalam

Islam dan Perangai-Perangainya merupakan bagian dari kajian Islam ilmiah Mukhtashar Shahih Muslim yang disampaikan oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. Hafidzahullah. Kajian ini disampaikan pada Ahad, 21 Safar 1444 H / 18 September 2022 M.

Kajian Hadits Tentang Islam dan Perangai-Perangainya

Kita masuk ke bab الإسلام ما هو؟ وبيان خصاله (apa itu Islam dan penjelasan tentang perangai-perangainya).

عن طَلْحَةَ بْنِ عُبَيْدِ اللَّهِ – رضي الله عنه – قال جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – مِنْ أَهْلِ نَجْدٍ ثَائِرُ الرَّأْسِ نَسْمَعُ دَوِيَّ صَوْتِهِ وَلَا نَفْقَهُ مَا يَقُولُ حَتَّى دَنَا مِنْ رَسُولِ اللَّهِ – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – فَإِذَا هُوَ يَسْأَلُ عَنْ الْإِسْلَامِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – خَمْسُ صَلَوَاتٍ فِي الْيَوْمِ وَاللَّيْلَةِ فَقَالَ هَلْ عَلَيَّ غَيْرُهُنَّ قَالَ لَا إِلَّا أَنْ تَطَّوَّعَ وَصِيَامُ شَهْرِ رَمَضَانَ فَقَالَ هَلْ عَلَيَّ غَيْرُهُ قَالَ لَا إِلَّا أَنْ تَطَّوَّعَ وَذَكَرَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – الزَّكَاةَ فَقَالَ هَلْ عَلَيَّ غَيْرُهَا قَالَ لَا إِلَّا أَنْ تَطَّوَّعَ قَالَ فَأَدْبَرَ الرَّجُلُ وَهُوَ يَقُولُ وَاللَّهِ لَا أَزِيدُ عَلَى هَذَا وَلَا أَنْقُصُ مِنْهُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – أَفْلَحَ إِنْ صَدَقَ وفي رواية قَالَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – أَفْلَحَ وَأَبِيهِ إِنْ صَدَقَ أَوْ دَخَلَ الْجَنَّةَ وَأَبِيهِ إِنْ صَدَقَ.

Dari Talhah bin Ubaidillah -semoga Allah meridhainya-, ia berkata: “Datang seorang laki-laki kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dari penduduk Najd, rambutnya acak-acakan. Kami mendengar dengungan suaranya tapi kami tidak memahami apa yang ia ucapkan, sehingga mendekatlah ia kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, ternyata dia mau bertanya tentang Islam.

Maka Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: ‘Yaitu shalat lima waktu sehari semalam.’ Maka ia berkata: ‘Apakah ada kewajiban selain itu atasku wahai Rasulullah?’ Kata Rasulullah: ‘Tidak, kecuali kalau kamu mau shalat sunnah.’

Kemudian Rasulullah menyebutkan: ‘Yaitu puasa bulan Ramadhan.’ Lalu ia bertanya lagi: ‘Apakah ada yang lain yang wajib atasku wahai Rasulullah?’ Kata Rasulullah: ‘Tidak ada, kecuali kalau kamu mau puasa sunnah.’

Lalu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyebutkan: ‘Dan zakat.’ Maka orang itu bertanya: ‘Apakah ada selain zakat yang wajib atasku wahai Rasulullah dari hartaku itu?’ Kata Rasulullah: ‘Tidak ada, kecuali kalau kamu mau melaksanakan infak tathawwu.’

Lalu orang itu pun pergilah sambil berkata: ‘Demi Allah, aku tidak akan menambah lebih dari ini dan aku tidak akan mengurangi darinya.’ Maka Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: ‘Beruntung jika ia jujur.`” (HR. Muslim)

Ini menunjukkan bolehnya seseorang mencukupkan diri dengan yang wajib-wajib. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengatakan: “Dia telah mendapatkan keberuntungan…” Tapi di sini tentunya bukan keberuntungan yang sama dengan keberuntungan orang yang melebihi itu. Artinya orang yang mencukupkan diri dengan yang wajib-wajib dia beruntung. Tapi kalau ia menambah dengan yang sunnah-sunnah (lebih dari yang wajib), maka ini keberuntungannya lebih sempurna lagi.

Hadits ini jangan dijadikan dalil cukup dengan yang wajib-wajib saja. Sebab kata para ulama ibadah sunnah itu melindungi dan menyempurnakan kekurangannya ibadah wajib. Makanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menganjurkan umatnya untuk bersungguh-sungguh juga mengerjakan yang sunnah. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, Allah Ta’ala berfirman:

ولايَزَالُ عَبْدِيْ يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ، فَإِذَا أَحْبَبتُهُ كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِيْ يَسْمَعُ بِهِ، وَبَصَرَهُ الَّذِيْ يُبْصِرُ بِهِ، وَيَدَهُ الَّتِي يَبْطِشُ بِهَا، وَرِجْلَهُ الَّتِي يَمْشِيْ بِهَا. وَلَئِنْ سَأَلَنِيْ لأُعطِيَنَّهُ، وَلَئِنْ اسْتَعَاذَنِيْ لأُعِيْذَنَّهُ

“Senantiasa hambaKu bertaqarrub kepadaKu dengan yang sunnah-sunnah hingga Aku pun mencintai dia. Sehingga apabila Aku telah mencintai dia, Aku yang akan menjadi pendengaran yang ia mendengar dengannya, Aku akan menjadi penglihatan yang ia melihat dengannya, Aku akan menjadi tangan yang ia bergerak dengannya, Aku akan menjadi kaki yang ia berjalan dengannya. Jika ia minta Aku pasti beri, dan jika ia memohon perlindungan pasti Aku lindungi.” (HR. Bukhari)

Ini keutamaan besar bagi orang yang senantiasa melaksanakan yang sunnah selain yang wajib. Ternyata menjaga yang sunnah itu mendatangkan cinta Allah kepada kita.

Bagaimana pembahasan lengkapnya? Mari download dan simak mp3 kajian yang penuh manfaat ini.

Download mp3 Kajian Islam dan Perangai-Perangainya


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/52149-islam-dan-perangai-perangainya/